ranting-ranting kering
jatuh ... luruh
retak .... gemertak
merentah .... patah
"Lewat Baris Kata Kucoba Uraikan Makna dan Isi Hidup, Walau Terkadang Tak Dapat Engkau Mengerti, Namun Ku akan Coba Tuk Memahami Semua"
met ultah mam...
tiada lebih yang aku berikan
hanya sepenggal deretan kata-kata
yang kucoba rangkai menjadi kalimat biasa
walau mungkin kadang hilang makna
met ultah mam...
terimakasih masih sabar menjagaku
mengarungi hidup yang kadang penuh haru
melewati titik-titik tunggu
met ultah mam...
terimakasih telah sabar dalam kekuranganku
yang kadang membuatmu ada rasa pilu
namun berusaha mengerti aku
met ultah mam...
semoga selalu sabar dalam kekuranganku...
Tagsel, 9 April 2011
"Untuk Istriku tercinta"
Langkah ini berhenti pada semula
saat mula kebimbangan hadir menerpa
menggoyahkan seisi jiwa dan raga
mengikis habis semua kepercayaan yang ada
Duniaku tambah beku
diantara ranting-ranting rapuh
terinjak patah ... melepuh
terbawa ragu...
Tangsel, 21 Maret 2011.
ya Allah bimbinglah aku untuk selalu mensyukuri nikmatMu
ya Allah bimbinglah aku untuk selalu mengingatMu
ya Allah bimbinglah aku untuk selalu ada di jalanMu
Tangsel, 11 Maret 2011
tiba-tiba rasa itu datang menghampiriku
tak tau ia datang darimana
atau dari apa
yang aku tau dia tlah menyergapku
kecemasan tlah menyergap jiwaku
sesak nafas sesak di dadaku
hingga hela kadang satu-satu
kadang juga datang memburu
menghempaskanku dalam serpihan sembilu
luluh lantaklah jiwa nan beku
walau asa kian menderu
namun....
kecemasan tlah menyergap jiwaku
hingga ku tak tau arah langkahku...
Tangsel, 10 Maret 2011
di tepi hutan cemara
dibawah pokok di tepi sungai
dengan wajah lesuh memandang banyangan diri
bercermin pada riak sejuk air yang mengalir
sesekali dihempaskan kaki-kaki telanjangnya meyibak ari
hingga berhambur terpecah belah
di ujung hari di awal senja
tubuh lusuhnya berselimut harap dan cemas
mencoba membawa biduk yang semakin sarat
hanya harap yang mampu membawanya tetap diarah
walau seskali angin coba menghempaskannya
di tepi hutan cemara
di ujung hari di awal senja
akankah diri terbawa mimpi
mimpi yang coba mematri diri
dalam langit-langit penuh ilusi
Tangsel, 9 Maret 2011
kutunggu dirimu dalam kesunyian waktu
kutunggu dirimu dalam kesabaran hatiku
kutunggu dirimu karena harapku
dirimu kan hadir dihadapanku
namun...
angin berbisik mengantar ucapmu
meneguhkan harap dalam kesendirianku
Depok, 8 Maret 2011
Hujan ini tak mampu menghapus letihku
yang lunglai menahan ragu
membiarkan letih terus menjalari langkahku
hingga terseok tepat didepanmu
Hujan ini tak mampu meneduhkanku
yang terbakar dari asa hingga jiwaku
bergolak melingkar hingga ujung waktu
sampai kapan akupun tak tau...
Tangsel, 19 Feb 11