27 Juli 2004

Puisi 2

Sepenggal Harapan



Sepenggalan harapan yang kupendam

Adalah tuk bersama denganmu

Walau harus kusebrangi lautan

Atau kudatangi bentangan awan

Aku takkan pedulikan



Setiap saat setiap waktu

Bayang wajahmu slalu dihatiku

Tersenyum, membawa lupakan waktu

Alunan suaramu jadi teman setiaku

Menghantarkanku kealam seribu janji



Sayang akankah dirimu

Kan hadir dihadapanku

Walau hanya sepenggal waktu

Itukan berarti sangat untukku
Makassar, 29 Mei 2001



Jangan Kau Pendam



Andai….

Ada rasa sayang

Katakanlah sayang

Karna jika esok
Mungkin…dia tlah berpunya



Andai dihatimu ada rasa rindu

Ucapkanlah dahulu

Karna andai hari berlalu

Mungkin esok hanya ada cemburu



Andai ada rasa cinta

Untuk apa kau pendam

Hanya kan jadi sesak di dada

Biar orang kan kata apa

Karna cinta tak kenal kasta



Sayang dia apa adanya

Jangan sakiti hatinya

Karna itu kan jadi sesak didada

Dan pilu dahati



Sayang dia apa adanya

Dan ucapkan itu sekarang


Makassar, 4 Juni 2001





Sepanjang Jalan


Sepanjang jalan ini tlah kutelusuri

Namun jejakmu tak kutemui

Hanya bayangmu sesekali melintas

Di ujung jalan ditemaram rintik hujan



Tlah kusemai benih sayang

Namun yang kupetik penderitaan

Tlah kutabur rasa rindu

Namun yang kugenggam pilu



Andai angin kan membawaku kesana

Pastikan kubersandar dalam hembusnya



Ku kan coba pahami arti diri

Mungkinkah hati ini kan kembali

Kan kubiarkan rasa itu musnah dikikis musim semi

Karna esok mentari bersinar asri

Mambawa diri dalam impian hati



Makassar, 5 Juni 2001



Kasih



Kasih,…….

Kau yang beri udara dalam nafas cintaku

Kau yang beri warna dalam lukisan asmaraku

Kau yang beri air dalam kolam kalbuku

Kau yang beri cinta dalam asmar dan rinduku


Makassar, 9 Juni 2001








Kasih dalam Syair




Malam kian larut

Dan saat ini aku makin merindumu

Rindu akan senyum dan tawamu

Kulalui harihari tanpa hadirmu

Kupijaki waktu demi waktu

Tanpa dirimu disisiku……



Makassar, Juni 2001