Sejak itu langit kelabu
sejak itu burunpun seakan enggan berkicau
angin tiada hembusan lagi
daun kering berguguran
bungapun tertunduk layu tanpa harum lagi
Lelah yang kuderita
membawaku ke alam penderitaan
tiada daya yang dapat ku pancarakan
hanya erangan yang seksekali aku dendangkan
Tubuhku remuk tanpa rupa
hanya nanar pandangan yang menjelma
lewati detik dan waktu
sembari sesali tiada henti
Sejak itu aku tersesat dirimba kehidupan
melangkah kaki jejak penuh duri
hingga darah dan nanah yang terjejaki
dan akhirnya....
aku rebah tak sadarkan diri...
Makassar, 12 Agustus 2004
"Lewat Baris Kata Kucoba Uraikan Makna dan Isi Hidup, Walau Terkadang Tak Dapat Engkau Mengerti, Namun Ku akan Coba Tuk Memahami Semua"
12 Agustus 2004
10 Agustus 2004
"Kutahu Namun Ku Tak Mampu"
Sepekat harapan yang ada dalam dada
hanya tinggal gulita menemani
rintihan terdengar dalam kerinduan diri
terhimpit diantara luka dan derita
Kucuba berucap dalam diamku
kucoba tertawa dalam tangisku
hingga yang ada hanya kehampaan
dan kekosongan raga dan jiwa
Kuingin mendekat-Mu
namu...terasa ada tangan kekar mencegahku
mengalihkanku dari titik-Mu
hinga rebah tubuhku dalam kelam dinding hati
Ya Robb...
kutak mampu memdekat-Mu dalam tangan terbelenggu
kuhanya bisa sebut nama-Mu..dan kehampaan
Tuhan...
aku tahu namun ku tak mampu
hanya tinggal gulita menemani
rintihan terdengar dalam kerinduan diri
terhimpit diantara luka dan derita
Kucuba berucap dalam diamku
kucoba tertawa dalam tangisku
hingga yang ada hanya kehampaan
dan kekosongan raga dan jiwa
Kuingin mendekat-Mu
namu...terasa ada tangan kekar mencegahku
mengalihkanku dari titik-Mu
hinga rebah tubuhku dalam kelam dinding hati
Ya Robb...
kutak mampu memdekat-Mu dalam tangan terbelenggu
kuhanya bisa sebut nama-Mu..dan kehampaan
Tuhan...
aku tahu namun ku tak mampu
Langganan:
Postingan (Atom)